Dominasi Dua Dekade Berakhir, China Unggul di Pasar Otomotif Dunia

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:03:27 WIB
Dominasi Dua Dekade Berakhir, China Unggul di Pasar Otomotif Dunia

JAKARTA - Perubahan peta kekuatan industri otomotif global kian terasa menjelang akhir 2025. 

Negara yang selama puluhan tahun dikenal sebagai pusat manufaktur kendaraan dunia kini mulai tergeser. Jepang, yang lebih dari dua dekade mendominasi pasar otomotif global, perlahan harus mengakui laju cepat kebangkitan China dalam skala penjualan internasional.

Laporan terbaru menunjukkan bahwa produsen mobil China diproyeksikan mencatatkan penjualan global lebih tinggi dibandingkan Jepang sepanjang 2025. Capaian ini menandai tonggak sejarah baru dalam industri otomotif dunia, sekaligus menjadi sinyal pergeseran pusat kekuatan manufaktur kendaraan ke Asia daratan.

Proyeksi Penjualan Global Berubah Arah

Berdasarkan laporan Nikkei China yang mengacu pada data industri hingga November 2025, produsen mobil China diperkirakan akan menjual lebih banyak kendaraan secara global dibandingkan produsen Jepang. Ini menjadi pertama kalinya China melampaui Jepang dalam penjualan otomotif tahunan setelah lebih dari 20 tahun dominasi Jepang.

Prakiraan tersebut disusun berdasarkan pengungkapan resmi produsen mobil serta data dari S&P Global Mobility. Dalam proyeksi itu, produsen mobil Tiongkok diperkirakan mampu menjual sekitar 27 juta unit kendaraan di seluruh dunia sepanjang 2025. Sementara itu, produsen Jepang diproyeksikan hanya mencatatkan penjualan kurang dari 25 juta unit.

Cakupan Penjualan yang Semakin Luas

Jumlah penjualan yang diproyeksikan tersebut mencakup seluruh segmen kendaraan, baik mobil penumpang maupun kendaraan komersial. Selain itu, angka tersebut juga menggabungkan penjualan domestik dan ekspor ke berbagai negara, mencerminkan jangkauan global industri otomotif China yang semakin meluas.

Data yang dikutip dari Carnewschina menyebutkan bahwa ekspansi produsen China tidak hanya bergantung pada pasar luar negeri. Penjualan domestik tetap menjadi tulang punggung utama, sekaligus fondasi kuat bagi peningkatan skala produksi dan efisiensi biaya.

Peran Besar Pasar Domestik China

Pasar domestik China diproyeksikan menyumbang sekitar 70 persen dari total penjualan kendaraan produsen lokal. Besarnya kontribusi pasar dalam negeri ini menjadi keunggulan tersendiri, karena memberikan volume penjualan stabil yang sulit disaingi oleh negara lain.

Selain itu, tren kendaraan energi baru atau new energy vehicle turut memainkan peran penting. Kendaraan listrik baterai dan hibrida plug-in diperkirakan menyumbang hampir 60 persen dari total penjualan mobil penumpang di China. Angka ini menunjukkan percepatan transisi teknologi yang signifikan.

Kebangkitan Produsen Lokal China

Laporan industri juga mencatat bahwa beberapa merek otomotif China kini berhasil menembus jajaran elite produsen global. BYD dan Geely, misalnya, disebut telah masuk dalam sepuluh besar produsen mobil dunia berdasarkan penjualan sepanjang 2025.

Sementara itu, Chery tercatat sebagai salah satu eksportir kendaraan terbesar dari China. Keberhasilan ini mencerminkan peningkatan daya saing produk China, baik dari sisi harga, teknologi, maupun adaptasi terhadap kebutuhan pasar internasional yang beragam.

Tekanan Baru bagi Dominasi Jepang

Selama lebih dari 20 tahun, Jepang dikenal sebagai pemimpin industri otomotif global dengan merek-merek yang kuat di berbagai kawasan. Namun, dominasi tersebut kini menghadapi tekanan serius seiring meningkatnya kapasitas produksi dan agresivitas ekspansi produsen China.

Perubahan ini tidak terjadi secara tiba-tiba. Investasi besar-besaran dalam teknologi kendaraan listrik, penguasaan rantai pasok baterai, serta dukungan pasar domestik yang besar menjadi faktor kunci yang mendorong lonjakan penjualan China secara global.

Asia Tenggara Jadi Medan Persaingan

Ekspor kendaraan China terus menunjukkan pertumbuhan sepanjang 2025. Salah satu kawasan yang menjadi sorotan adalah Asia Tenggara, wilayah yang selama ini dikenal sebagai basis kuat produsen mobil Jepang.

Pasar Asia Tenggara diproyeksikan akan mengalami perubahan signifikan seiring masuknya lebih banyak produk dari China. Harga yang kompetitif, fitur teknologi yang kaya, serta fokus pada kendaraan energi baru menjadi daya tarik utama bagi konsumen di kawasan tersebut.

Kondisi ini membuat persaingan semakin ketat dan menuntut produsen Jepang untuk menyesuaikan strategi. Dominasi lama tidak lagi menjadi jaminan di tengah perubahan preferensi konsumen dan percepatan inovasi teknologi.

Arah Baru Industri Otomotif Global

Melampaui Jepang dalam penjualan global menjadi simbol perubahan besar dalam industri otomotif dunia. Keberhasilan China menunjukkan bahwa pusat kekuatan industri tidak lagi statis, melainkan dapat bergeser mengikuti dinamika teknologi, pasar, dan kebijakan industri.

Bagi industri global, tren ini menjadi sinyal bahwa persaingan ke depan akan semakin ditentukan oleh inovasi kendaraan energi baru dan kemampuan menembus pasar internasional. Bagi Jepang, tantangan ini menjadi momentum evaluasi untuk mempertahankan relevansi di tengah dominasi baru yang sedang tumbuh.\

Terkini